Cara Budidaya Ubi Jalar – Masyarakat Indonesia terbiasa untuk mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat akan tetapi, terdapat sumber karbohidrat yang lainnya yaitu ubi jalar. Tanaman yang bernama lain ketela rambat dan memiliki bahasa ilmiah Ipomoea batatas L. Merupakan makanan yang berasal dari Amerika Selatan yang memiliki suhu tropis.
Tumbuhan merambat sering dibudidayakan berdasarkan cara budidaya ubi jalar untuk dimanfaatkan umbinya dan daunnya yang masih muda untuk dijadikan sayuran.
Tumbuhan merambat sering dibudidayakan berdasarkan cara budidaya ubi jalar untuk dimanfaatkan umbinya dan daunnya yang masih muda untuk dijadikan sayuran.
Cara Budidaya Ubi Jalar |
lah ubi jalar yang berwarna merah, ungu dan putih kecoklatan. Tanaman ini cocok di tanam di tempat dengan ketinggian 500 mdpl namun saat ini dapat ditanam di ketinggian 1000 mdpl dengan waktu budidaya yang lebih lama.
Ubi jalar dapat ditanam di tempat dengan suhu sekitar 21-27oC dan di daerah tropis dengan curah hujan sekitar 750-1500 mm/tahun. Hal tersebut dikarenakan sinar matahari perlu untuk pertumbuhan tanaman yaitu sekitar 11-12 jam sehari.
Ubi jalar dapat ditanam di tempat dengan suhu sekitar 21-27oC dan di daerah tropis dengan curah hujan sekitar 750-1500 mm/tahun. Hal tersebut dikarenakan sinar matahari perlu untuk pertumbuhan tanaman yaitu sekitar 11-12 jam sehari.
Penyiapan Bibit
Untuk menyiapkan bibit ubi jalar, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
- Cara generatif jarang dilakukan untuk budidaya ubi jalar dalam skala uang luas namun untuk memperbanyak bibit dalam skala yang terbatas. Caranya dengan memilih umbi berkualitas baik dan sehat. Umbi pilihan lalu dibiarkan di tempat lembab dan teduh hingga tunas keluar. Tunas tersebut lalu dipotong dan siap ditanam.
- Cara vegetatif dengan cara stek. Pilih indukan dari tanaman berumur di atas 2 bulan dengan ruas pendek. Potong batang sekitar 15-25 cm. Di setiap potongan, setidaknya terdapat 2 ruas batang. Papas daun dan ikat batang yang telah di stek lalu biarkan di tempat teduh selama 1 minggu. Cara ini hanya dianjurkan untuk 3-5 kali penanaman.
Pengolahan Tanah
Tanah yang cocok untuk ditanami adalah tanah lempung yang berpasir, gembur serta mengandung banyak unsur hara dan memiliki sistem drainase yang baik. Jika ditanam di tanah yang kering dan retak, akan membuat imunitas tanaman menurun sehingga akan terserang hama dan penyakit. Namun jika ditanam di tempat yang becek dan basah, umbi akan menjadi kerdil, umbi mudah busuk dan bentuk benjol serta kadar serat tinggi.
Tanah yang cocok untuk dijadikan sebagai lahan tanaman adalah tanah dengan pH 5,5-7,5 dan tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di tegalan sawah. Jika ditanam di tegalan sawah, sebaiknya lakukan saat akhir musim hujan dan jika ditanam di lahan sawah, lakukan saat musim kemarau. Untuk pengolahan tanah, tidak perlu membutuhkan pupuk yang banyak.
Sebelum melakukan penanaman, tanah sebaiknya dicangkul atau dibajak untuk menggemburkannya. Buat bedengan dengan tinggi 30-40 cm dengan lebar 60-100 cm dan jarak antar bedengan 40-60 cm.
Panjang bedengan tergantung dari bentuk lahan yang Anda gunakan. Sebaiknya gunakan pupuk kandang atau kompos dan campurkan pada bedengan dengan takaran 20 ton/hektar. Pupuk kandang yang bagus untuk digunakan adalah pupuk kandang dari campuran kotoran ayam dan kambing atau sapi yang telah matang.
Tanah yang cocok untuk ditanami adalah tanah lempung yang berpasir, gembur serta mengandung banyak unsur hara dan memiliki sistem drainase yang baik. Jika ditanam di tanah yang kering dan retak, akan membuat imunitas tanaman menurun sehingga akan terserang hama dan penyakit. Namun jika ditanam di tempat yang becek dan basah, umbi akan menjadi kerdil, umbi mudah busuk dan bentuk benjol serta kadar serat tinggi.
Tanah yang cocok untuk dijadikan sebagai lahan tanaman adalah tanah dengan pH 5,5-7,5 dan tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di tegalan sawah. Jika ditanam di tegalan sawah, sebaiknya lakukan saat akhir musim hujan dan jika ditanam di lahan sawah, lakukan saat musim kemarau. Untuk pengolahan tanah, tidak perlu membutuhkan pupuk yang banyak.
Sebelum melakukan penanaman, tanah sebaiknya dicangkul atau dibajak untuk menggemburkannya. Buat bedengan dengan tinggi 30-40 cm dengan lebar 60-100 cm dan jarak antar bedengan 40-60 cm.
Panjang bedengan tergantung dari bentuk lahan yang Anda gunakan. Sebaiknya gunakan pupuk kandang atau kompos dan campurkan pada bedengan dengan takaran 20 ton/hektar. Pupuk kandang yang bagus untuk digunakan adalah pupuk kandang dari campuran kotoran ayam dan kambing atau sapi yang telah matang.
Penanaman dan Perawatan
Penanaman dalam cara budidaya ubi jalar dilakukan dengan membenamkan 2/3 bagian dari stek batang ke tanah. Dalam 1 bedengan, buat 2 baris tanaman dengan jarak antar tanaman dalam 1 baris adalah sekitar 30 cm dan jarak antar baris yaitu 40 cm. Untuk 1 hektar, dibutuhkan sekitar 36 ribu batang. Saat awal pertumbuhan, lakukan penyiraman pagi dan sore untuk menjaga kelembaban tanah. Penyiraman dapat dihentikan ketika tanaman mulai tumbuh dengan ciri keluarnya daun baru.
Jika tanaman ditanam di daerah dengan intensitas hujan sekali dalam 2 minggu, Anda tidak perlu melakukan penyiraman terus menerus karena sudah cukup asupan air. Pemeriksaan keseluruhan dilakukan setelah 2-3 minggu penanaman.
Jika terdapat tanaman yang gagal, segera sulam dengan tanaman baru. Pembongkaran tanah dengan radius 10 dari tanaman dilakukan saat berumur 4 minggu agar akar tidak menjalar kemana-mana.
Cara ini juga dapat dilakukan dengan menyiangi gulma. Umur 6-8 minggu, lakukan tutup kembali tanah dan rapikan akar yang keluar dari jalur penanaman sehingga umbi tidak terlalu besar. Jika tidak ditertibkan, maka umbi yang dihasilkan akan banyak dengan ukuran yang kecil. Waspadai hama dan tanaman yang dapat mengancam tanaman ubi jalar Anda sehingga ubi dapat tumbuh maksimal.
Pemanenan
Setelah melakukan cara budidaya ubi jalar, lakukan pemanenan ketika ketela rambat tersebut telah berumur sekitar 3,5-4 bulan. Ketika memanen, perhatikan mengenai cuaca saat itu. Hindari pemanenan ketika musim hujan deras karena akan membuat umbi membusuk.
Sebaiknya panen dilakukan maksimal 7 hari setelah hujan terjadi. Budidaya Anda akan dikatakan berhasil jika 1 bibit tanaman dapat menghasilkan minimal 1 kg ubi jalar dan total dapat mencapai lebih dari 25 ton per hektar bahkan dapat mencapai 30-40 ton/ hektar untuk varietas tertentu. Sortir dan simpan di karung di tempat kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar