Pengendalian Gulma
Gulma merupakan bahan yang bisa di gunakan untuk mulsa dan kompos yang mudah didapat, dan bisa juga dijadikan sebagai pakan ternak. Gulma ini harus lebih dipahami sebagai suatu manfaat daripada suatu masalah atau suatu halangan. Gunakanlah kembali gulma tersebut untuk membantu tanah agar tetap sehat. Memang membersihkan gulma ini dapat menyita banyak waktu kita jika jumlahnya banyak, karena ada juga beberapa jenis gulma yang dapat menimbulkan masalah jika tidak dikendalikan atau tidak dibersihkan.
Beberapa metode alami untuk mengendalikan gulma:
- Pemulsaan kebun secara terus-menerus. Mulsa berfungsi untuk menahan cahaya agar tidak sampai kepermukaan tanah. Ketika benih gulma tumbuh, maka benih ini harus mendapatkan cahaya untuk berfotosintesa, ketika cahaya ditahan oleh mulsa, maka hampir semua gulma akan mati. Usahakan untuk tidak memanfaatkan gulma yang mengandung banyak benih sebagai mulsa karena benih-benih ini bisa tumbuh dalam jumlah banyak, dan ini justru akan menyebarkan gulma lainnya. Jika menggunakan rumput yang mudah tumbuh sebagai mulsa, maka pastikan bahwa rumput itu telah dikeringkan terlebih dahulu agar rumput tersebut tidak bisa tumbuh kembali.
- Penanaman sistem tumpang sari. Tanaman yang merambat dan menutup tanah seperti labu, kacang tanah, ubi jalar, dan kentang dapat di tanam sebagai mulsa hidup yang bisa ditanam di bawah ketela pohon, jagung, dan tanaman besar lainnya, cara ini akan mengurangi tumbuhnya gulma lain yang tidak bagus untuk pertumbuhan tanaman utama. Teknik yang sama dapat digunakan di bawah pohon buah-buahan atau tanaman lainnya.
- Buatlah penghalang gulma. Buatlah penghalang gulma sepanjang sisi luar bedeng kebun untuk menghentikan gulma yang cepat merambatnya. Penghalang gulma ini bisa berupa:
- Suatu celah bersih sekitar pinggiran bedeng yang selalu dipastikan terus bebas dari gulma dan tanaman lainnya.
- Pagar hidup yang kecil namun tebal untuk mencegah rumput yang cepat menjalar masuk ke kebun. Tanaman sereh dan tanaman rumput-rumputan kecil lainnya dapat kita digunakan sebagai pagar hidup penahan gulma.
- jangan sering kali membalik tanah, Tiap kali tanah dibalik, maka benih gulma akan terangsang pertumbuhannya dan akan lebih mungkin untuk tumbuh. Oleh karenanya, jika Anda jarang membalik tanah maka akan ada lebih sedikit gulma yang tumbuh nantinya.
- Usahakan untuk memanfaatkan hewan sebagai ‘traktor’. Ini merupakan suatu cara yang terbaik untuk mencabut gulma ataupun benihnya, sekaligus memberi lahan pupuk pada saat yang sama.
- Cepat cabut gulma sebelum mereka memproduksi benih-benih gulma yang baru dan dalam jumlah yang banyak. Jika gulma dicabut ketika masih muda, maka akar sayuran tidak akan rusak karena pencabutan gulma itu.
Baca juga:
- Alat Pemetik buah sederhana dari botol bekas
- Teknik Berkebun Secara Vertikal
- Cara Menanam Hidroponik Kangkung Secara Sederhana
- Cara Membuat Greenhouse Mini, Unik dan menarik
- Membuat Pot Unik dari Handuk Bekas dan Semen
- Pupuk organik Alamidari Kulit Pisang, Ampas Kopi, dan Kulit Nanas
- 12 Tips Menumbuhkan Tomat dengan Sempurna
- Membuat Tabungan Pupuk Kompos Untuk Masa Depan
- Cara terbaik memangkas tanaman Tomat
- Menanam Kangkung Hidroponik dengan Botol Bekas
IDE CERDAS!
Mari kita ciptakan gulma yang baru! Gulma baru ini adalah tanaman yang berguna yang sengaja kita tanam yang tumbuh dengan cepat dan menyebar dengan mudah. Kita bisa memilih beberapa jenis sayuran, pakan ternak, atau legum yang berfungsi sebagai gulma baru ini, yang harus kita utamakan bahwa tanaman ini bisa dengan mudah tumbuh cepat.
Pengendalian Hama
Pengendalian hama di kebun bukan sekadar membasmi hama. Untuk melakukan pengendalian hama dengan cara yang berkelanjutan, maka mencakup berbagai macam teknik yang hasilnya jarang sekali didapat dengan yang menggunakan pestisida. Teknik ini mencakup meningkatkan kualitas tanah, mendorong predator hama, dan mencegah hama. Jika akhirnya pestisida diperlukan, pestisida alamilah yang digunakan, bukan pestisida kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar