Selasa, 14 Juni 2016

Membuat Booster Organik Untuk Padi Dari Bahan Sederhana

Tanaman  Padi - Nama score dikalangan petani tentu sudah akrab, bahkan ada yang menyebutnya sebagai booster untuk tanaman padi. Fungisida buatan PT Syngenta yang mengandung bahan aktif difenokonazol ini memang sangat populer dan laris.

Jika score diaplikasikan ke tanaman padi memberikan kesan yang bening, kuning atau bersih sehingga disebut sebagai booster padi. Bahkan ada beberapa petani yang keliru dalam menggunakan pestisida popular tersebut, mereka anggap kalau score itu adalah pupuk yang mampu menggantikan fungsi pupuk organik.
Tanaman  Padi
Booster Organik Tanaman  Padi
Padahal sesuai fungsi aslinya, score adalah fungisida untuk mencegah serangan jamur pada tanaman padi, itupun tidak semua jamur bisa diatasi dengan produk tersebut. Namun kelebihan score adalah mempunyai efek booster.

Booster organik kurang mampu mengendalikan penyakit pada tanaman padi, tetapi lebih ke fungsi mensuplai kebutuhan unsur hara. Namun dengan tercukupinya kebutuhan unsur hara pada tanaman akan membuat tanaman sehat dan tahan terhadap serangan penyakit. Selain itu, jika suplai unsur hara cukup maka pengisian bulir padi juga akan maksimal sehingga bulir-bulir padi akan terlihat montok.

Membuat booster organik cukup dengan menggunkan bahan-bahan yang ada di lingkungan kita seperti 1/4 kg telor ayam atau bebek, 1/2 kaleng susu kental manis dan 100 ml madu murni. Cara membuat boster padi organik adalah campurkan semua bahan (cangkang telurnya jangan dimasukkan), blender sampai merata, kemudian masukkan dalam botol dan tertutup rapat. Sementara cara menggunakan booster padi organic adalah semprotkan pada tanaman padi ketika umur 30, 45 dan konsentrasi penggunaan adalah 6 -7 sendok makan per tangki.

Sisa booster padi organik yang tidak habis jangan dibuang, tapi simpan dalam botol. Yang penting botol harus tertutup rapat dan jika terjadi fermentasi (ciri-cirinya adalah botol mengembang) maka tiap pagi harus dibuka sebentar kemudian dikocok-kocok agar tekanan dalam botol keluar, namun jika sudah tidak terjadi fermentasi botol tidak perlu dibuka setiap hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar